Selasa, 04 Oktober 2011

Sukses Bisnis Baju Anak, Korbankan Mobil

Mengalami pasang surut bagi siapapun yang merintis usaha merupakan hal
biasa. Bahkan boleh jadi ini juga merupakan bagian dari proses
pembelajaran menuju sukses. Dengan ketekunan dan keuletan ditambah
kerja keras, tidak mustahil si perintis bisnis atau usaha bisa
merasakan kesuksesan. Bahkan, omzet ratusan juta rupiah akan dengan
mudah didapatkan. Pengalaman tersebut juga dirasakan Deddy Satriawan,
seorang wirausaha muda yang berhasil merintis usahanya dengan menjual
produk baju anak. Just For Kids, itulah nama gerai milik Deddy yang
kini telah ada beberapa cabang di Jakarta. Deddy bercerita awal mula
terjun menjadi wirausaha pada 2007.


Ia bersama temannya merintis usaha baju dewasa yakni Traffic dan You,
Me and My Shirt. Keduanya berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Namun
sayangnya, saat itu keberuntungan tidak berpihak pada Deddy. Usaha
You, Me and My Shirthanya mampu bertahan selama 1,5 tahun. Kemudian
baru pada akhir 2009, Deddy memutuskan untuk mendirikan Just For Kids
seorang diri, sehingga awal 2010 Deddy tidak lagi mengurus Traffic
karena ingin fokus berbisnis baju anak.

Deddy juga menyadari bahwa pasar baju anak lebih menjanjikan ketimbang
baju dewasa."Saya tetap optimistis untuk berbisnis lagi di jenis usaha
yang hampir sama, meski pernah mengalami kerugian," kata Deddy di
salah satu mal di Jakarta beberapa waktu lalu. Gerai Just For Kids
yang pertama dibuka di ITC Kuningan.


Waktu itu, Deddy rela menjual mobil pribadinya untuk memperoleh modal
awal usahanya yang sekitar Rp50 juta. Uang itu dipergunakan menyewa
sekaligus merenovasi gerai sebesar Rp40 juta, sedangkan sisanya untuk
membayar karyawan, membeli bahan baku, dan sebagainya. Setelah itu,
Deddy membuka gerai di Supermall Karawaci. Gerai itu sifatnya tidak
permanen, sehingga tidak menelan banyak biaya.


Sadar respon pembeli cukup banyak, Deddy kembali membuka gerai di
Pondok Indah Mall (PIM) pada Februari 2011 dan Mal Metropolitan Bekasi
pada Juli 2011. Gerai terbaru Just For Kids berlokasi di Mall of
Indonesia (MoI) Kelapa Gading yang dibuka pada Agustus 2011. Tak hanya
itu, Deddy juga berhasil masuk Metro Department Store.


Bahkan, tahun ini Deddy menargetkan akan membuka delapan gerai di
Jakarta. Tahun depan Deddy juga berencana untuk membidik pasar di luar
Jakarta, yakni Bali dan Sumatera. "Targetnya 10 gerai dalam satu
tahun. Strategi promosi dan posisitioning brand Just For Kids.
Sebenarnya melalui kerja sama dengan Metro Department Store itu
merupakan salah satu strategi marketing supaya tidak kehilangan pasar,
meski penghasilan di Metro cuma 30 persen dibanding total penghasilan
satu gerai," kata Deddy.


Setelah Lebaran tahun ini, Deddy akan menjadikan salah satu artis
cilik sebagai brand ambassador Just For Kids. Selain itu, Deddy juga
akan memindahkan gerai Just For Kids di ITC Kuningan ke mal lain yang
bersegmen menengah ke atas. Namun,Deddy mengungkapkan belum berencana
untuk merambah ke pasar ekspor. Deddy mengaku sangat selektif dalam
memilih lokasi gerai Just For Kids. Letak gerai sangat menentukan
penjualan.


Gerai Just For Kids di ITC Kuningan terletak di bagian belakang,
sehingga jarang dilewati dan dilirik pembeli. Penjualan di gerai ITC
Kuningan hanya mampu mencapai Rp30 juta per bulan, sedangkan gerai
lain yang terletak di bagian depan mampu meraih keuntungan hingga dua
kali lipat.


"Penjualan di setiap gerai itu berbeda. Karena ternyata memang benar
sih, posisi dan lokasi gerai itu sangat menentukan penjualan. Untuk
sewa tempat, saya lebih pilih ada di depan dibandingkan belakang,
meski lebih mahal. Beda posisi itu bisa beda keuntungan hingga tiga
kali lipat karena progresnya cepat," jelas pria berusia 32 tahun ini.


Kondisi berbeda terjadi di gerai PIM yang mampu meraup omzet hingga
sekitar Rp150 juta per bulan. Bahkan, momen tertentu seperti Idul
Fitri, Natal, dan Tahun Baru, mampu mendongkrak penjualan hingga 100
persen.


"Di PIM, segmen kami adalah menengah ke atas, sedangkan di ITC
Kuningan itu menengah ke bawah. Harga sewa di PIM lebih mahal, tapi
penjualan juga lebih besar enam kali lipat karena harga produk yang
dijual lebih mahal. Jadi, di ITC Kuningan terpaksa ditutup sementara
karena positioning- nya sudah enggak cocok lagi,"papar Deddy.


Ketika beralih ke segmen berbeda, Deddy melakukan berbagai strategi
penjualan yang baru demi memanjakan pelanggannya, seperti mengubah
kemasan shopping bag, meningkatkan kualitas bahan baju, hingga
memberikan pelatihan karyawan sehingga bisa memberikan pelayanan yang
lebih baik."Produk yang dijual sesuai dengan karakter konsumen di
wilayah gerai. Intinya, walaupun brand lokal, standarnya enggak kalah
dengan brand luar negeri,"ucapnya.


Saat ini biaya produksi adalah sebesar 30 persen dari harga jual.
"Jadi, harga jual yakni 300 persen. Porsi harga produksi 30 persen
dari harga jual. Angka itu belum termasuk sewa tempat dan karyawan.
Awalnya, karyawan saya berjumlah sekitar lima orang, sekarang sudah
bertambah menjadi 30 orang," katanya.


Kesuksesan Just For Kids hingga saat ini tidak terlepas dari inspirasi
yang didapat Deddy Satriawan dari anaknya sendiri. Ketika anak
pertamanya lahir pada 2008, Deddy kesulitan untuk mendapatkan baju
anak yang berkualitas dan fashionable.


"Susah banget cari baju anak kecil yang bagus, kreatif, dan tidak
standar. Selain itu harganya mahal," kata Deddy. Hal itu membuat
dirinya berinisiatif membuat baju sendiri untuk anaknya. Hasilnya
ternyata banyak orang yang suka. Semenjak itulah dia mencoba membuat
baju anak dan menjualnya. Sebelum terjun menjadi wirausaha, Deddy
sempat bekerja sebagai konsultan desain grafis di sebuah perusahaan
periklanan selama lima tahun.


Saat ini, Deddy mengaku mau fokus untuk mengurus Just For Kids dan
belum ada keinginan untuk kembali menjalani profesi yang dulu. "Pasar
baju anak lebih luas dan menjanjikan. Selain itu, daya belinya juga
lebih bagus," ujarnya. Ke depan, kata Deddy, fashion akan terus
berubah. Just For Kids akan terus berkembang dan menghasilkan sesuatu
yang lebih kreatif agar pembeli tidak jenuh dengan produk yang
ditawarkan.


"Adapun klien reguler kita misalnya adalah Sony Indonesia, Bosch,
Shell, BNI, Bumiputera,Plaza Indonesia,IBM,Dell,"tandas Deddy. Ciri
khas dari Just For Kids adalah tulisan-tulisan kreatif yang disablon
di atas baju anak. Saat ini baju yang diproduksi adalah untuk anak
berusia 1–10 tahun dan dibanderol dengan harga Rp79.000–129.000 per
baju.


Deddy juga memproduksi barang khusus anak lainnya seperti sepatu,
celana jins, blazer, dan topi. Selain anak, Deddy juga memproduksi
baju khusus keluarga (familyT-shirts) yakni untuk ayah, ibu,dan anak
dengan desain yang sama seharga Rp299.000 per satu set. Tak hanya itu,
Deddy juga berencana untuk memproduksi tas anak dan jumper untuk bayi.


Sumber: economy.okezone.com