Senin, 26 September 2011

RIM Siap Luncurkan BlackBerry QNX Oktober

Setelah meluncurkan lima seri terbaru BlackBerry dengan sistem operasi
BlackBerry OS7, Research in Motion dikabarkan siap meluncurkan
BlackBerry dengan sistem operasi QNX.

Seperti dikutip dari laman CrackBerry.com, pendiri RIM Mike Lazaridis
sempat mengungkap akan segera meluncurkan BlackBerry terbaru yang
menggunakan QNX. Lazaridis mengungkap, "ponsel yang sedang
dikembangkan" (development phones) itu akan diperkenalkan di acara
DevCon, acara konferensi pengembang aplikasi BlackBerry, Oktober
mendatang.

"Kami memiliki rencana menggelar DevCon di Oktober, dan kami akan
segera mengumumkan platform baru yang segera dikembangkan untuk QNX
dan ponsel berbasis QNX," kata Lazaridis, di sela laporan keuangan
kuartal kedua RIM, kemarin.

"Kami akan segera meluncurkan development phones itu, hingga
orang-orang bisa memulai pengalamannya dengan ponsel QNX," ucap
Lazaridis.

Lazaridis mengungkapkan, ponsel QNX itu masih dalam uji coba. Hingga
saat ini, BlackBerry yang pertama menggunakan QNX disebut-sebut akan
bernama "Colt".

Rumor beredar, BlackBerry Colt akan memiliki layar touchscreen
berukuran 4,1 inch. Namun, CrackBerry tidak menyebut Colt akan
menggunakan teknologi LTE seperti rumor yang beredar sebelumnya,
melainkan 3G.

CrackBerry menyebut, sebelumnya akan muncul BlackBerry SuperPhone
berbasis QNX, yang dilengkapi kode "L3". Salah satu L itu diduga
merupakan LTE, tapi tidak diketahui dua "L" yang lain. Namun, jika
muncul BlackBerry SuperPhone dengan LTE dan layar full touchscreen,
bisa jadi itu bukan "Colt", namun akan ada BlackBerry dengan kode nama
lain.

Munculnya BlackBerry dengan sistem operasi QNX diharapkan RIM bisa
menyelamatkan perusahaan asal Kanada itu dari kebangkrutan. Saat ini,
BlackBerry seakan tenggelam di tengah persaingan iPhone dengan
smartphone lain yang berbasis Android.

Survei Nielsen sendiri memperlihatkan penjualan BlackBerry hanya 9
persen dalam tiga bulan terakhir. Bandingkan dengan penjualan
smartphone berbasis Android yang mencapai 56 persen, dan iPhone yang
mencapai 28 persen.

sumber =teknologi.vivanews.com