Selasa, 31 Mei 2011

Google Dengue Trends, Alat Pengawas Penyakit DBD Hadir dalam 38 Bahasa Termasuk Indonesia



Raksasa internet, Google, hari ini (01/06/2011) mengumumkan bahwa Google Dengue Trends, alat pengawasan untuk penyakit tropik yang disebabkan virus dengue, telah diluncurkan dalam 38 bahasa dan 5 negara, termasuk Indonesia.

Google Dengue Trends menyediakan perkiraan hampir mendekati real-time mengenai aktivitas demam berdarah dengue (DBD) dengan melacak popularitas kata pencarian Google tertentu, sehingga membantu para pejabat publik dan kesehatan untuk bersiap menghadapi wabah DBD. Dengue adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang menimbulkan gejala-gejala seperti deman tinggi, pusing parah, bercak-bercak pada kulit dan pendarahan ringan. Virus ini menjangkiti lebih dari 100 juta orang di dunia setiap tahunnya


Menurut Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dir P2B2), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2010 lalu Indonesia memiliki kasus DBD tertinggi di ASEAN dengan 150.000 kasus dan 1.317 orang meninggal akibat penyakit ini. Tidak ada vaksin atau obat-obatan khusus untuk DBD sehingga upaya kesehatan masyarakat terutama difokuskan untuk membantu masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terinfeksi oleh penyakit ini.

Biasanya perlu waktu untuk mengumpulkan, menganalisa dan memberikan informasi mengenai kasus DBD kepada masyarakat melalui sumber-sumber informasi kesehatan dari berbagai institusi. Dengan Google Dengue Trends, masyarakat Indonesia dapat online kapan saja untuk melacak aktivitas DBD terbaru di Indonesia. Karena diperbarui setiap hari, Google Dengue Trends memberikan indikator awal mengenai aktivitas DBD, bahkan sebelum pengumuman resmi disampaikan.

Google Dengue Trends bisa diakses di alamat www.google.org/denguetrends/.